Karakter :
Main Cacacter~
Alissa Putri :
Periang, friends is number one, bersikeras dengan keinginan, baik ke semua orang.
Important Caracter~
Ardy Arata :
Tenang, Dewasa, jujur, baik ke semua orang, sangat mementingkan teman.
Natasya Violla :
Teman baik Putri, baik, tsundere.
Riki Aditya :
Teman baik Ardy, periang, jahil.
Rena Ananda :
Pemalu, Pendiam, The most popular girl, peraharhatian.
Arya Rahardian :
Cool, The most popular boy, egois.
~Bagian 1 : Awal Dari Segalanya ~
"Ada banyak hal yg di rasakan di dunia ini, kesenangan, kesedihan, keberanian, ketakutan, dan yang paling banyak orang rasakan adalah Cinta. Aku tidak benar-benar mengerti artinya, tapi aku rasa aku sering merasakannya. Aku selalu berpikir bahwa mencntai seseorang adalah hal yg menyenangkan, mungkin tidak lagi. Mencintai orang itu, menyakitkan, menyusahkan, merepotkan, tak banyak hal yang menyenangkan. Mungkin hal yg lebih baik adalah di cintai seseorang, di lindungi, di perhatikan, di sayang, di situlah kebahagian mungkin akan muncul, semua adalah tentang pilihan, mencintai seseorang yg belum tentu mencitai kita, atau menerima seseoang yg mencintai kita, ketika kita tidak bisa untuk saling mencintai, manakah yg harus di pilih ?"
(perbincangan dalam perjalanan berangkat sekolah)
"Ah, gak kerasa ya udah masuk sekolah lagi aja" dalam perjalanan Ardy memulai perbincangan.
"hmmm... ya... tapi libur membosankan yak, kumpul bareng temen di sekolah lebih seru!" sahut Putri.
"Ah, kalo aku mah pilih libur terus" sambung Riki.
"Kenapa gak berhenti sekolah aja?" kata Violla ke Riki.
"Diam wae lu" balas Riki.
"Ah, Riki ama Violla makin akrab aja, kapan jadian?" celetuk Ardy
"Hah" seru Riki dan Violla
"Oh, udah mau jadian, kapan traktir?" sambung Putri.
"GAK AKAN!" jawab Riki dan Violla kompak.
"Kompak bener jawabnya!" sindir Ardy.
(Ardy dan Putri terus mentertawakan dan menggoda Riki dan Viola sepanjang perjalanan)
"btw, lo mau duduk deket siapa Ar ?" tanya Riki.
"siapapun asalah jangan deket ama lo sih, entar lo kaga belajar kalo deket gw" sindir Ardy.
"lah kampret lo tau aja!"
"btw kalo bisa pilih sih duduk deket Putri keknya asyik" lanjut Ardy.
"Heh?" Putri kaget.
"loh kok kaget gitu, biasa aja kali, aku gak niat mint contekan ke kamu kok" canda Ardy.
"Ah, bukan gitu, kenapa harus aku aja, Vio kayanya lebih seneng kalo bisa duduk deket kamu" jelas Putri.
"eh? sejak kapan aku bilang bakal seneng kalo duduk deket Ardy? ngaco." sahut Violla.
"Eh... gitu ya Vi, jadi kamu ga suka duduk deket aku?" tanya Ardy menggoda.
"eh, bukan gitu maksudnya..." jelas Violla.
"ah.... kalo iya mungkin aku bakal di bunuh Riki kali ya... haha" canda Ardy.
"Itu gak ada hubungannya ama gue kampret!" kata Riki keras.
"ah, masa ?" sahut Putri.
(mereka terus bercanda hingga sampai di depan kelas)
"kelas 11A, yg itu kan?" Tunjuk Violla.
"yak yg itu," jawab Putri.
"eh, itu anak di depan kelas 11B itu siapa ya, kayak baru liat." tanya Violla.
"hm, murid pindahan kali," jawab Ardy.
"kampret, ganteng jg, walaupun gantengan gw" kata Riki.
"lu ganteng kalo lagi di tengah emak-emak, Rik" celetuk Ardy.
"Kampret lu!"
"Put, Put, Put, Putri!" panggil Violla keras.
"bengong aja, biasa aja dong ngeliatinnya," lanjut Violla.
(Putri dari tadi terdiam menatap anak baru)
"eh, gak, ini juga biasa aja kok liatnya." bantah Putri.
"biasa apaan sampe diem gitu," sahut Violla.
"Ah, ada yg naksir di pandangan pertama nih," celetuk Riki.
"ah, apaan, ga ada mikir ke situ kok" bantah Putri.
"ah, bakal makin sulit kayaknya" Ardy berkata pelan.
"Eh, apaan Ar?" tanya Putri.
"Eh, denger ya, bukan apa-apa kok." kata Ardy.
"yok masuk, bentar lagi kan ambil nomor kursi," Potong Riki.
"Ah iya," sahut Ardy, Putri, dan Violla.
(saat pembagian kursi, Putri dan Ardy duduk bersebelahan, sedangan Riki dan Violla juga berselahan tapi bebeda 2 row"
(jam istirahat sekolah menuju keluar kelas)
"ahhh, duduk deket Putri juga..." Ardy bicara dengan nanda menggoda.
"apaan sih Ar,,," sahut Putri.
"ahhh... kenapa harus deket Riki sih" keluh Violla.
"lah, gak seneng duduk deket gw?" tanya Riki dengan nada mennggoda.
"biasa aja lu ah, ya jelas jawabannya gak lah..." balas Violla.
"udah ah, ribut mulu, tar lama-lama saling suka lo..." goda Putri.
"gak bakalan, btw kita ke bangku taman depan aja yak Put ?" ajak Violla.
"eh gak ikut kita ke kantin?" tanya Ardy.
"hmm, gak dulu Ar, mumpung aku jg lagi gak laper, jadi aku ikut Vio aja," jawab Putri.
"ya udah kalo gitu, Aku sama Riki ke kantin dulu ya, "
"oke, sampe ketemu lagi di kelas ya,"
"oke duluan ya" jawab Ardy lalu berjalan menuju kantin.
(di bangku taman sekolah)
"duduk di sini ?" tanya Putri ke Violla sambil menunjuk bangku di bawah pohon.
"ya, boleh di situ" jawab Violla.
"btw, kenapa lu ngajak gw ke sini, gak biasannya Vi?" tanya Putri.
"hm, gak cuma pengen ngobrolin sesuatu aja..." jawab Violla.
"apaan? tentang Ardy ya?"
"hm, iya kali..."
"ada masalah apa Vi?"
"gak ada masalah apapun sih, gw cuma merasa kok Ardy semakin jauh ya..."
"jauh gimana maksudnya?" Putri bingung.
"kayaknya matanya bukan tertuju buat gw deh..."
"hah? maksudnya?"
"lo pasti ngerti lah maksunya..."
"jadi lo mau nyerah nih?"
"bukan itu maksud gw sih, gw bakal terus perjuangin, tapi terasa makin sulit aja Put..."
"gini Vi, kalo lo emang suka ama Ardy, kenapa gak lo nyatain perasaan lo aja ke dia?"
"ah, masa gw duluan sih yg bilang."
"terus lu mau nunggu dia, sampai kapan Vi, jaman sekarang bukan masalah Vi kalo cewenya nyatain duluan..."
"gitu ya Put"
"pendapat gw ni Vi, kalo lo terus menunggu tar keduluan orang lain loh"
"hmmmm...."
"ya lebih baik lo nyatain biar lo lega, daripada lo tahan malah lo khawatir"
"hmmm... gitu ya Put, lah o sendiri, mau pake cara apa buat deketin si anak pindahan itu?"
"ehhh.... kok tiba-tiba lo nanyain itu sih,,,"
"ah, semua jg udah tau kok Put kalo lu naksir dia"
"ehhh....."
"jadi gimana..."
"hmmm.... gw belom tau nih mau mulainya gimana..."
"yau udah, kita sama-sama berjuang aja ya Put"
"oke deh!"
"btw bentar lagi masuk nih, beli minuman bentar yuk..."
"lah, tadi kenapa gak ke kantin aja tadi..."
"udah yuk ah..." ajak Putri lalu menuju ke kantin....
(di waktu yang sama, di kantin sekolah)
"bik, minuman kayak biasanya 2 ya," Riki memesan minuman ke penjaga kantin.
"Rik, duduk di sana aja ya," Ardy menunjuk ke salah satu bangku.
"oke," jawab Riki setuju.
(Riki dan Ardy duduk di bangku yg di pilih dan minuman pun tiba)
"gimana Rik, Violla" tanya Ardy.
"ya gitulah seperti yg lo liat, gw belom bisa deketin" kelu Riki.
"santai aja Rik, lagian o jg sih, dia acuh lo bales acuh jg gimana mo ketemu"
"ya, gw ga tau aja mesti bersikap gimana ngadepin sikap dia yang kek gitu"
"ya, kenapa gak lo bales dengan lembut dikit ke, haha"
"gw mah bukan elu"
"ya gw jg gak nyuruh lo buat jadi gw jg sih,"
"dah, btw lu pasti sadar kan sikap Violla ke lu..."
"yak gw sadar banget kok, tapi lo tau kan gw sukanya sama siapa..."
"ya gw tau lah, tapi lu ga kepikiran apa mau bialang langsung aja ke Putri"
"hmmm... gimana ya, gw ga nemuin saat yg tepat buat bilang langsung ke dia"
"kapan lagi sih saat yg tepat Ar, kenapa gak nanti aja?"
"heh, nanti? gw khawatir aja dengan Viollah nanti..."
"masalah Violla biar gw yg urus, kalo lo mo nyatain, ya nyatain aja"
"hmmm... mungkin pulang sekolah nanti ya,"
"wah bagus tuh,"
"tapi gimana ngajaknya ya Rik?"
"kenapa gak di ajak ke taman biasannya aja, kalian kah udah sering ke situ..."
"hmmm.... boleh jg tu, tapi Violla gimana?"
"halah, tingga bilang aja mau pijem Putri bentar, gitu."
"jah, di kira barang kali di pinjem..."
"ya Putri kan barang berharga lu, haha"
"kampret lu!"
"jadi beneran pulang sekolah ini nih?"
"iya deh kayaknya, tp Violla bener bisa lo urus kan?"
"tenang, bia Violla gw urus..."
"ya gw gam mau aja setelah apa yg gw bilang, hubungan kita rusak"
"ga bakalan, gak usah khawatir lah, kita juga kan udah sahabatan lama, gw yakin semua udah saling mengerti kok"
"ya, gw percaya ama lo kok Rik, semoga aja kita masih bisa kayak biasanyanya ya walau gw udah nyatain ke Putri"
"udah ah, lu jangar terlalu khawatir gitu"
"eh, lagi pada ngomongin apa sih?" Putri tiba-tiba datang dan bertanya.
"eh, Putri, katanya tadi mau ke taman depan, kok ke sini?" Ardy kaget dan langsung bertanya dengan nada gugup.
"oh iya, Vio katanya haus, terus mau beli minuman bentar katanya, nih kita abis beli minuman" jawab Putri.
"oh gitu,"
"iya gitu, btw tadi pada ngomongin apa, serius bener kayaknya" tanya Putri
"gak kok, kita lagi bahas soal pelajaran kok, iya kan Rik?" Ardy mencari alasan.
"hmmm... iya kok pelajaran... pelajaran..." Riki menjawab agak sedikit gugup.
"Riki ngomongin pelajaran itu keajaiban" celetuk Violla yg datang sehabis mengambil minuman.
"ah, lu dateng-dateng nyolot aja" jawab Riki.
"udah jangan mulai ribut lagi, udah mau masuk, yok ke kelas aja" potong Ardy.
"ah iya, yuk" sahut Putri
(mereka berjalan menuju kelas tanpa tau apa yg di bicarakan Ardy dan Riki.)
(bel pulang sekolah berbunyi, dalam prjalanan pulang di depan gerbang sekolah)
"eh, Rik katanya tadi belajar, tapi tadi kok di tanya ga bisa?" tanya Putri.
"bukan gak bisa, gw takut keliatan pinter aja," jawab Riki.
"ah goblok mah goblok aja," sahut Violla.
"diem ae lu gak usah komentar" balas Riki.
"udah ga usah ribut tar makin cocok" goda Putri.
"cocok apaan," jawab Violla sinis.
"eh, Ar, kok diem aja sih?" tanya Putri.
"eh? gak kok cuma lagi mikirin sesuatu..." jawab Ardy.
"mikirin apaan?" Putri kembali bertanya.
"mikirin caranya ngajakin kamu ke taman biasanya..." ceplos Ardy.
"eh?" Putri bingung.
"oh, mau ngajakin putri ke taman ya Ar?" tanya Violla.
"duh keceplosan dah..." keluh Ardy malu.
"ehh... mau ngapain Ar?" tanya Riki pura-pura tak tau.
"eh, kampret, ga ngapa-ngapain kok, kampret." Ardy kesal.
"oh, kalo mau ke taman, ke taman aja Ar, gw bisa pulang sendiri kok, ya kan Put?" Violla mempersilahkan dengan nada Rendah.
"eh? kok gitu, kok gak sama-sam aja kalo mau kesana?" tanya Putri.
"Ardy mau ngajak lo doang Put, biar gw bareng ama Violla aja pulang duluan..." sahut Riki.
"hah, siapa yg bilang mau pulang bareng lo?" solot Violla.
"hah, gw jg terpaksa..." sahut Riki.
"kok gitu sih?" tanya Putri kembali.
"udah..." sahut Violla.
"gimana Put, mau gak?" tanya Ardy.
"hm, gimana ya kenapa gak ngajak semua sekalian?" pinta Putri.
"ada yg aku mau omongin ke kamu dan gak lucu kalo reme-rame..."
"hah?" Putri semakin bingung.
"udah jangan banyak tanya Put, kalo gitu kita pisa di sini ya?" kata Violla.
"oke, kita duluan ya, bye!" seru Riki.
"ya," sahut Ardy.
(Riki dan VIolla pun pergi meninggalkan Ardy dan Putri)
(dalam perjalanan menuju ke taman Ardy dan Putri lama terdiam, Ardy pun mengambil inisiatif obrolan)
"diem aja nih, ga mau nanya sesuatu gitu?" seru Ardy.
"heh, nanya apa?" tanya Putri.
"lah kok malan nanya balik ke aku, nanya gitu kenapa aku ajakin ke taman" jawab Ardy.
"kenapa gak langsung bilang aja mau ngapain"
"ah, gitu banget Put,"
"kok gitu banget, kan simplenya gitu sih"
"yaudah nanti aku kasih tau kalo udah di sana aja ya"
"terserah kamu sih Ar," Putri mengakhiri obrolan tersebut.
(sesampainya di taman)
"eh dah sampe, mau duduk di sebelah mana?" Ardy bertanya ke Putri.
"terserah kamu deh," jawab Putri.
"terserah mulu Put, ya udah di bawah pohon sana aja" Ardy menunjuk bangku di bawah pohon di taman tersebut.
"heh....." Putri tiba-tiba berseru.
"kenapa Put?"
"hmmm.... udah lama jg ya kita ga nyantai kesini, SMP terakhir kali ya...."
"lah.... baru sadar Put"
"ga, aku ngerasa tenang aja kali ke sini, entah kenapa..."
"heh.... gitu ya,"
"ya gitu, btw kamu kenapa ngajak aku kesini tiba-tiba?"
"akhirnya nanya juga...."
"emang aku dari tadi ga nannya ya?"
"dari tadi ngomong terserah mulu...."
"oh gitu, sorry kalo gitu Ar,"
"gak apa kok,"
"btw, jadi mau ngomong Apa?".....
"Aku-------"
Kelanjutannya saya Post bulan depan, untuk Chapter 1 segitu dulu, lanjutannya udah di pikirin tapi belum di tulis, Thanks For Read!
Comments
Post a Comment